Misteri Mata Cincin Nabi Muhammad SAW

Demam cadas akik tengah melanda masyarakat Indonesia akhir-akhir ini. Pembicaraan orang di warung kopi hingga perkantoran ialah bongkah akik.

Bahkan, sekarang ini : bila suami terlambat pulang malam jum'at, cari saja di tempat mengasah batu akik.


Batu akik habsyi (Ethiopia).
Berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim,
mata cincin Rasulullah Saw berasal
dari Ethiopia

Begitulah gairah minat masyarakat terhadap batu mulia. Hal ini tak lepas dari kebiasaan memakai cincin yg telah lama menjadi budaya di seluruh masyarakat dunia.

Cincin selaku aksesoris tdk hanya dipakai kaum perempuan saja, tapi juga dipakai oleh laki-laki. Hanya saja, dlm Islam laki-laki diharamkan utk memakai cincin ataupun perhiasan yg terbuat dari emas.

Dalam sejarah Nabi pun diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw juga memakai cincin. Rasulullah SAW memakai cincin bersama fungsi sbg stempel surat dakwah yg dikirim ke beraneka macam penjuru dunia.

Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW menulis surat-surat berisi dakwah Islam ke Kisra sang raja Persia, juga kepada Kaisar (Romawi), & Negus (Ethiopia), & dis setiap surat tersebut terdapat stempelnya yg merupakan cap dari cincin yg dia gunakan.

Dalam suatu hadits diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membuat cincin dari perak, & diukir tulisan Muhammad Rasulullah. Perawi hadits itu mengatakan: Saya melihat putihnya cincin itu di tangan dia. (HR. Ahmad 12738, Bukhari 5872, Muslim 2092, & yg lainnya).

Setelah Nabi wafat cincin tersebut digunakan oleh para khulafa’ Ar-Rasyidin selaku stempel surat.

Lantas seperti apakah sebenarnya cincin Rasulullah Saw tersebut? & terbuat dari apakah?

Dari sejumlah riwayat dijelaskan bahwa ciri-ciri cincin Rasulullah terbuat dari perak, terpendam mata cincinnya yg juga terbuat dari perak, logam perak mata cincin Nabi berasal dari Ethiopia.

Bagian mata cincin tersebut berukir tulisan Muhammad Rasulullah yg digunakan sbg stempel.

Salah satu hadist yg menceritakan tentang cincin Rasulullah ialah dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhuma yg mengatakan:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَبِسَ خَاتَمَ فِضَّةٍ فِي يَمِينِهِ ، فِيهِ فَصٌّ حَبَشِيٌّ

'Sesungguhnya Rasulullah Saw memakai cincin yg terbuat dari perak yg dia pakai di tangan kanan, & mata cincinnya berasal dari Habasyah (Ethiopia)'. (HR. Muslim 2094, Turmudzi 1739, & yg lainnya).

Hadits lain diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliu mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memakai cincin dari perak, & dia gunakan utk menstempel suratnya. (HR. Ahmad 5366, Nasai 5292, & sanadnya dinilai shahih oleh Syuaib al-Arnauth).


Nabi pun melarang para sahabat utk membuat cincin bersama ukiran serupa. al-Hafidz Ibn Hajar menjelaskan:

Quote:
'Karena dlm cincin itu terpendam tulisan nama dia, & status dia sbg utusan Allah Swt. Dia membuat demikian sbg ciri khas dia, yg membedakan dg lainnya. Misalnya yg lain dibolehkan utk membuat ukiran cincin seperti itu, tentu tujuan ini tdk terwujud'. (Fathul Bari, 10/324).
Lantas terbuat dari apakah mata cincin Rasulullah Saw?
Para ulama berlainan pendapat mengenai makna mata cincin berasal dari Habasyah sebagaimana disebut dlm hadits di atas, karena memang tdk dijelaskan detailnya.

Imam an-Nawasi menyebutkan segenap perbedaan pendapat tersebut ialah mata cincinnya berupa batu dari Habasyah, berupa cadas akik. Karena tambang batu akik terpendam di Habasyah & Yaman.

Adapun warna batu akik tersebut adalah seperti kata orang habasyah, adalah berwarna hitam. Menurut Ibn Abdil Kedai Minuman, inilah pendapat yg lebih kuat.


Pendapat lain sebagaimana dijelaskan oleh riwayat dari Anas yg menegaskan bahwa mata cincin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari perak. Artinya, bukan batu akik.

Ada pula pendapat yg ketiga yg membenarkan kedua pendapat di atas, artinya bahwa terkadang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memakai cincin yg matanya dari perak & terkadang memakai cincin yg matanya batu akik. (Syarh Shahih Muslim, 14/71).

Al-Hafidz Ibn Hajjar juga menyebutkan sebagian kemungkinan yg lain, mata cincin dia berupa batu dari habasyah. Mata cincinnya dari perak. Disebut dari Habasyah, karena cirinya. Bisa jadi ciri modelnya maupun ciri ukirannya.

Menurut Hilmi Aydin (2005) dlm bukunya 'The Sacred Trusts', cincin Rasulullah SAW itu kini berada di Istana Topkapi (Topkapi Palace), atau dlm bahasa Turkinya Topkapi Sarayi Istanbul.

Berdasarkan catatan sejarah, cincin tersebut awalnya berada di Madinah. Ketika Sultan Salim menjadi penguasa Turki Usmani, maka cincin tersebut dipindahkan ke Istanbul. 'Ini sbg simbol kejayaan Islam,'ujarnya.

Beberapa waktu lalu, cincin tersebut pernah dipamerkan di Jakarta.

sumber
Spoiler:
www.putramelayu.web.id

Share this:

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment