Home
Archive for
May 2016
Semua orang tahu ttg tujuh keajaiban dunia kuno – tapi ada struktur monumental kuno yg para sejarawan & arkeolog kerap menyebutnya selaku keajaiban dunia kuno yg kedelapan: ialah Bendungan Agung Ma’rib yg dibangun oleh kerajaan Saba’ yg ada di semenanjung Arabia bagian selatan, yg saat ini ialah Yaman.
Seperti yg dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com, Situs dari Dam besar Ma’rib ( Arab سد مأرب : sadd Ma’rib , ato Sudd Ma’rib), ada di barat daya dari kota kuno Ma’rib yg pernah menjadi ibukota Kerajaan kuno Saba’. Kerajaan Saba’ merupakan negara perdagangan yg makmur, yg mengontrol rute dagang rempah-rempah & kemenyan ke Saudi & Abyssinia. Bangsa Saba’ membangun bendungan utk menangkap hujan periodik yg jatuh di pegunungan di dekatnya yg kmudian digunakan utk mengairi lahan di sekitar kota.
Temuan arkeologi terbaru menunjukkan bhwa bendungan sederhana & jaringan kanal telah dibangun sejauh 2000 SM. Namun yg pasti, Bendungan Agung Ma’rib bertanggal kembali ke sekitar abad ke 8 SM & dianggap sbg bendungan tertua di dunia, & dianggap sbg salah satu prestasi yg paling indah dari teknik bangunan di dunia kuno.

Ibukota dari Saba merupakan Ma’rib yg sangat makmur, berkat letak geografisnya yg sangat menguntungkan. Ibukota ini sangat dekat dgn Sungai Adhanah. Titik dmna sungai bertemu Jabal Balaq sangatlah tepat utk membangun suatu bendungan. Dgn memanfaatkan keadaan alam ini, kaum Saba membangun suatu bendungan di tempat dmna peradaban mereka prtama kali berdiri, & sistem pengairan merekapun dimulai. Mereka benar-benar mencapai tingkat kemakmuran yg sangat tingi. Ibukotanya ialah Ma’rib, merupakan salah satu kota termodern saat itu. Penulis Yunani bernama Pliny yg telah mengunjungi daerah ini & sangat memujinya, menyebutkan betapa hijaunya kawasan ini.

Ketinggian dari bendungan di Ma’rib mencapai 16 meter, lebar 60 meter dgn panjang 620 meter. Berdasarkan perhitungan, total wilayah yg dapat diari oleh bendungan ini adalah 9.600 hektar, dgn 5.300 hektar termasuk dataran bagian selatan bendungan & sisanya termasuk dataran sebelah barat seluas 4.300 hektar. Dua dataran ini dikatakan selaku “Ma’rib & dua dataran tanah” dlm prasasti Saba’. Ungkapan dlm Al Qur’an menyebutnya “dua buah kebun disisi kiri & kanan”menunjukkan akan kebun yg mengesankan di kedua lembah ini. Berkat bendungan ini & system pengairan tersebut maka daerah ini sangnat terkenal memiliki pengairan yg terbaik & kawasan paling subur di Yaman. J. Holevy dari Perancis & Glaser dari Austria membuktikan berdasarkan dokumen tertulis bhwa bendungan Ma’rib telah ada sejak jaman kuno. Dlm dokumen tertulis dlm dialek Himer dikatakan bhwa bendungan inilah yg menyebabkan kawasan ini sangat produktif.
Bendungan ini diperbaiki scr besar-besaran selama abad 5 & 6 M. Namun demikian, perbaikan yg dilakukan ini ternyata tdk mampu memcegah keruntuhan bendungan ini tahun 542 M. Runtuhnya bendungan tersebut mengakibatkan “Banjir Besar Arim” yg disebutkan dlm Al Qur’an serta mengakibatkan kerusakan yg sangat hebat. Kebun-kebun & ladang-ladang pertanian dari kaum Saba yg telah mereka panen selama ratusan tahun benar-benar dihancurkan scr menyeluruh. & kaum Saba’ pun segera mengalami masa resesi sehabis hancurnya bendungan tersebut. Akhirnya Negeri Saba pun berakhir tak lama selesai hancurnya bendungan Ma’rib.